![](https://kpidjatim.id/wp-content/uploads/2024/04/kpidjatim-blog-05.jpg)
Dalam kimia, bilangan oksidasi adalah suatu konsep yang penting untuk memahami reaksi redoks dan sifat-sifat senyawa kimia. Bilangan oksidasi adalah bilangan yang menunjukkan seberapa banyak elektron yang telah diberikan atau diterima oleh atom dalam suatu senyawa kimia. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menentukan bilangan oksidasi dari suatu atom dalam senyawa kimia.
1. Aturan Umum
Sebelum kita mempelajari cara menentukan bilangan oksidasi, ada beberapa aturan umum yang perlu diketahui:
- Atom dalam bentuk bebas memiliki bilangan oksidasi nol.
- Bilangan oksidasi ion monoatomik sama dengan muatan ion tersebut.
- Elemen golongan 1 dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi +1, sedangkan elemen golongan 2 memiliki bilangan oksidasi +2.
- Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawa adalah -2, kecuali dalam senyawa peroksida (-1) dan superoksida (beragam).
- Bilangan oksidasi hidrogen dalam senyawa adalah +1, kecuali dalam senyawa logam hidrida (-1).
2. Langkah-langkah Menentukan Bilangan Oksidasi
Berikut adalah langkah-langkah dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom dalam suatu senyawa kimia:
- Identifikasi Senyawa dan Atom yang Dianalisis
Identifikasi atom yang bilangan oksidasinya akan ditentukan dan tulis senyawa kimianya.
- Terapkan Aturan Umum
Gunakan aturan umum yang sudah disebutkan sebelumnya untuk menghitung bilangan oksidasi atom ini.
- Perhatikan Beban Kation dan Anion
Jika senyawa merupakan ionik, perhatikan beban positif (kation) dan negatif (anion) untuk menentukan bilangan oksidasi atom.
- Gunakan Fakta-fakta Kimia
Manfaatkan informasi tambahan seperti sifat-sifat senyawa atau reaksi kimia yang terlibat untuk menentukan bilangan oksidasi atom.
- Periksa Keselarasan Bilangan Oksidasi
Pastikan bahwa total bilangan oksidasi semua atom dalam suatu senyawa adalah nol untuk senyawa netral, atau sama dengan muatan untuk senyawa berion.
3. Contoh Penerapan Cara Menentukan Bilangan Oksidasi
Untuk lebih memahami cara menentukan bilangan oksidasi, berikut adalah beberapa contoh penerapan:
Contoh 1: Hidrogen di dalam Senyawa
Misalnya, dalam senyawa H2O (air), bilangan oksidasi hidrogen adalah +1 dan oksigen adalah -2. Jadi, total bilangan oksidasi untuk H2O adalah 0.
Contoh 2: Logam dalam Senyawa Ionik
Misalnya, dalam senyawa NaCl (garam dapur), natrium memiliki bilangan oksidasi +1 dan klor memiliki bilangan oksidasi -1. Total bilangan oksidasi adalah 0 sesuai dengan netralitas senyawa.
Contoh 3: Mangan dalam Senyawa Kompleks
Dalam senyawa kompleks [Mn(H2O)6]2+, bilangan oksidasi mangan dapat ditentukan dengan mempertimbangkan bilangan oksidasi air (+1) dan muatan senyawa (+2). Oleh karena itu, bilangan oksidasi mangan adalah +4.
4. Pentingnya Memahami Bilangan Oksidasi
Memahami bilangan oksidasi atom dalam senyawa kimia sangat penting karena:
- Membantu menentukan jenis reaksi kimia yang terjadi, seperti reaksi redoks.
- Memudahkan dalam penulisan rumus kimia yang benar.
- Mendukung analisis struktur senyawa organik dan anorganik.
- Menjelaskan sifat-sifat fisik dan kimia suatu senyawa.
Dengan memahami cara menentukan bilangan oksidasi, kita dapat lebih memahami berbagai aspek kimia yang melibatkan senyawa dan reaksi kimia. Semakin sering berlatih, akan semakin terampil kita dalam menentukan bilangan oksidasi dengan tepat.