Menjelang Pemilu, KPID Jatim Siap Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi dengan Stakeholder Penyiaran Melalui Siaran Sehat

0
46

Pesta demokrasi rakyat Indonesia tinggal hitungan bulan. Pemilih pemula merupakan segmen pemilih yang cukup potensial mengingat jumlahnya yang signifikan. Menurut data KPU saat pemilihan umum tahun 2019, pemilih milenial hingga gen z mencapai 40% dari jumlah pemilih di Indonesia. Namun demikian, pemilih pemula cenderung memiliki sifat apatis, seperti yang diungkap laman kpu.go.id, Juni 2023 lalu. Hal ini disebabkan karena mereka berpikir kritis dan mencari informasi dari segala sumber terlebih via media sosial sehingga memiliki potensi terpapar hoax yang tak terfiltrasi dengan baik.

Fakta tersebut mendorong segenap stakeholder untuk bersinergi dalam meningkatkan partisipasi pemilih demi menyukseskan pemilu 2024, tak terkecuali Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Timur.

“Dalam hal ini, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Timur akan turut membantu, bersinergi dengan KPU, Bawaslu, dan stakeholder lainnya guna menyukseskan pemilu, tentunya pada ranah kami, ranah penyiaran, salah satunya mengajak lembaga penyiaran dalam upaya meningkatkan partisipasi publik” jelas Wakil Ketua KPID Jatim, Dian Ika Riani, Rabu, 3 Mei 2023, saat menjadi narasumber talk show di Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 2 Fm Surabaya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkap pentingnya peran lembaga penyiaran publik seperti RRI menjadi sarana filtrasi berita-berita yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Meski media sosial bukan ranah kita, komisi penyiaran dan lembaga penyiaran, namun kita punya tugas moral untuk turut meluruskan hoax yang berseliweran di dunia maya. Soalnya, hoax itu tak pandang bulu siapa targetnya. Dari yang tidak berpendidikan hingga profesor sekalipun berpotensi terpapar berita bohong macam itu” tandasnya.

Di samping meluruskan hoax yang beredar, Eka, sapaan akrabnya, mengimbau Iklan Layanan Masyarakat (ILM) terkait pemilu juga mesti sering diputar oleh Media Penyiaran. Menghindari tayangan yang tak pantas, seperti isu sara dan masyarakat berhak mendapat asupan informasi kepemiluan yang tepat dan berimbang demi menciptakan siaran yang sehat di masa jelang pemilu yang suhu politiknya cenderungĀ naikĀ ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here