Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur mengajak civitas akademika khususnya Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura untuk berperan aktif dalam menangkal aneka informasi yang mengandung hate speech dan hoax, khususnya pada momentum menjelang Pemilu 2024.
Hal ini disampaikan Komisioner KPID Jawa Timur, Royin Fauziana, pada acara Seminar Nasional bertajuk “Pengarusutamaan Moderasi Beragama dan Mitigasi Komunikasi dalam Menangkal Politisasi Agama Jelang Pemilu 2024” di Auditorium IAIN Madura, Senin (20/3/2023). Acara ini diikuti oleh ratusan Mahasiswa IAIN Madura.
Royin sapaan akrabnya menegaskan setiap elemen masyarakat khususnya mahasiswa harus turut ambil peran dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat yang masih awam tentang dampak berita hoax.
“Kita sebagai kaum milenial dan Generasi Z harus bisa memerangi berita bohong atau hoaks. Mahasiswa sebagai agen of control harus bijak menggunakan media sosial agar postingan yang di unggah tidak mengandung ujaran kebencian dan fitnah,” ucap Royin.
“Mahasiswa harus mengedepankan integritas dan jati dirinya sebagai kelompok independen. Tidak condong kepada kelompok tertentu. Mahasiswa harus gembar memfilter isu-isu yang mengindikasikan munculnya perpecahan sekaligus memberikan informasi yang valid. Era disrupsi informasi yang tak terkendali ini penting bagi mahasiswa menyambutnya dengan bijak dengan menjadi garda terdepan dalam meluruskan distorsi informasi,” Sambung Royin.
Menurut Perempuan yang pernah aktif sebagai pengawas pemilu itu, Madura merupakan salah satu pulau yang angka hoaxnya tinggi, baik hoax terkait Pemilu ataupun COVID-19 pada beberapa tahun terkahir ini yang menjadikan masyarakat terpapar oleh jutaan informasi yang sifatnya misinformasi ataupun disinformasi.
Karena itu, lanjut Royin, mahasiswa harus mampu menyampaikan informasi dengan benar dan terverifikasi. Memerangi hoaks adalah kewajiban bersama supaya masyarakat tidak termakan informasi negatif dari penyebar hoaks yang belum tentu benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Disisi lain, Royin menyampaikan bahwa media terestrial (Televisi dan Radio) masih menjadi media yang terpercaya dalam memberikan informasi dibanding media baru. Sehingga Royin juga mengajak mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga konten siaran yang sehat.
Dalam kesempatan ini juga, KPID Jawa Timur melakukan penandatanganan (MoA) dengan IAIN Madura. Turut hadir Komisioner KPID Jawa Timur, Romel Masykuri dan A. Afif Amrullah. Dengan adanya kerjasama ini akan terbangun sinergitas dalam melakukan upaya menciptakan siaran sehat di Jawa Timur.
“Dengan bekerjasama dengan IAIN Madura kami berharap perubahan yang baik yang kita harapkan dalam menciptakan siaran yang layak disuguhkan kepada masyarakat bisa terpenuhi dan terwujud,” pungkasnya.