Surabaya – Kamis, 16 Maret 2023, KPID Jawa Timur menerima kunjungan kerja KPID Bali. Kunjungan KPID Bali disambut oleh beberapa Komisioner KPID Jawa Timur diantaranya: Dian Ika Riani (Wakil Ketua), Royin Fauziana (Korbid Kelembagaan), A. Afif Amrullah (Korbid PS2P), dan Habib M. Rohan (anggota bidang PS2P).
Sedangkan dari KPID Bali, beberapa Komisoner yang hadir diantaranya: Nyoman Adi Sukerno, Ida Bagus Ketut Agung Ludra, I Gusti Agung Gede Agung Widiana Kepakisan, Ida Bagus Gede Yogi Jenana Putra, dan Ni Wayan Yudiartini.
Dalam kunjungan tersebut, KPID Bali bermaksud berkoordinasi terkait persiapan perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka yang jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023 mendatang.
Koordinasi antar dua lembaga tersebut bertujuan agar tidak terjadi luberan siaran dari wilayah Jawa Timur yang masuk ke Bali.
Wakil Ketua KPID Bali, Ida Bagus Ketut Agung Ludra, mengungkapkan bahwa koordinasi ini dilakukan atas dasar himbauan Majelis Lintas Agama di Bali untuk menghentikan sementara beroperasinya siaran televisi, radio, serta jaringan internet.
“Langkah penghentian sementara siaran demi menjaga kekhusyukan serta menghormati imbauan Majelis Lintas Agama di Bali,” Ucap Ida.
Penghentian sementara siaran televisi dan radio maupun internet dilakukan pada Rabu 22 Maret 2023, selama 24 jam. Terhitung mulai pukul 06.00 WITA (05.00 WIB) pada Rabu 22 Maret 2023 hingga pukul 06.00 WITA (05.00 WIB), Kamis 23 Maret 2023.
KPID Bali sebagai Lembaga yang melindungi kepentingan publik melalui Lembaga Penyiaran berusaha keras agar pada saat perayaan Hari Raya Nyepi, umat Hindu khususnya yang ada di Bali dapat melaksanakan Catur Bratha Penyepian secara khusyuk.
Sementara Ketua KPID Jawa Timur, Immanuel Yosua, menyambut hangat kunjungan KPID Bali tersebut dan akan melakukan himbauan kepada Lembaga Penyiaran yang beroperasi di wilayah Banyuwangi dan Situbondo dan sekitarnya agar dapat menyesuakan jangkauan pancarannya saat Hari Raya Nyepi.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kami akan segera mengirimkan surat himbauan kepada lembaga penyiaran yang ada di wilayah Banyuwangi dan situbondo untuk mengurangi jangkauan siarnya, agar tidak terjadi luberan siaran ke wilayah bali pada saat hari raya nyepi,” ungkap Yosua.
Perlu diketahui, selain melakukan koordinasi terkait siaran pada saat Hari Raya Nyepi, KPID Bali juga melakukan studi banding terkait monitoring isi siaran yang ada di Jawa Timur.

Setelah selesai berkoordinasi dan studi banding terkait monitoring isi siaran, beberapa Komisioner KPID Jawa Timur dan KPID Bali melakukan koordinasi dengan Balai Monitoring (Balmon) Spektrum Frekuensi Kelas 1 Surabaya agar TV dan radio di Banyuwangi dan sekitarnya dapat menyesuaikan daya pancarnya agar tidak sampai meluber ke Bali.
KPID Jawa Timur dan Bali senantiasa berkolaborasi, bekerja sama, dan bertukar ide gagasan serta jajak pendapat terkait tugas pokok keduanya sejak dulu. Dengan visi yang sama untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang bersih dan sehat, keduanya senantiasa melakukan inovasi kinerja yang disesuaikan dengan kultur dan budaya yang dihadapi oleh masing-masing. Melakukan koordinasi adalah langkah yang tepat dalam membangun sinergitas antar kelembagaan.