Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) mengadakan webinar dengan judul MERDESA DIGITAL pada hari Rabu, tanggal 2 Februari 2022. Apakah yang dimaksud dengan MERDESA DIGITAL? Menurut Bertha Susanto selaku Moderator pada acara tersebut, MERDESA DIGITAL yaitu “beralih pada siaran digital, atau dapat diartikan layak digital” dari Jawa Timur. Kegiatan webinar ini diselenggarakan dalam rangka diseminasi dan implementasi kebijakan migrasi siaran TV analog ke TV siaran digital. Migrasi ini telah diamanatkan oleh UU Cipta Kerja pasal 60A.
Bergabung pada acara ini sebagai narasumber yaitu Geryantika Kurnia selaku Direktur Penyiaran Dirjen PPI Kementerian KOMINFO, Ahmad Afif Amrullah selaku Komisioner KPID Jawa Timur dan, Abdul Rokhim selaku Direktur JTV.

Pada kesempatan pertama, Geryantika menyampaikan bahwa siaran TV digital dapat dinikmati secara gratis. Jika TV yang digunakan masyarakat tidak mendukung siaran digital, cukup menambahkan perangkat set-top-box dengan harga yang terjangkau. Kenapa masyarakat harus beralih ke TV digital? Menurut Geryantika, manfaat yang bisa dinikmati oleh masyarakat diantaranya adalah mendapatkan layanan televisi yang berkualitas, baik secara audio maupun visual. Kemudian semakin banyak keberagaman konten siaran untuk seluruh lapisan masyarakat.Geryantika menambahkan, apa yang canggih pada TV digital yang tidak ada di TV analog? Di TV digital diantaranya terdapat parental lock, yaitu jika ada program siaran yang tidak sesuai untuk disaksikan oleh anak-anak maka program tersebut dapat dikunci untuk tidak ditampilkan. Kemudian ada electronic program guidence yang dapat melihat keseluruhan jadwal program acara. Terdapat fitur early warning system yaitu salah satu sistem kebencanaan jika terjadi bencana alam maka akan ada peringatan dini. Geryantika juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu menunggu sampai siaran analog dimatikan, lebih baik sekarang untuk dapat menikati TV digital.
Kesempatan kedua sebagai pemateri pada MERDESA DIGITAL yaitu Ahmad Afif Amrullah. Pada kesempatan ini, Afif menyampaikan di Jawa Timur terdapat 10 daerah layanan TV digital dan siaran analog akan dimatikan secara bertahap. Ada beberapa catatan yang disampaikan Afif pada kesempatan kali ini, bahwa untuk daerah-daerah yang akan mengalami ASO ditahap pertama perlu dilakukan sosialisasi yang lebih gencar lagi karena diakui bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui program nasional TV digital, hal ini dilakukan agar masyarakat sudah siap dalam migrasi TV analog ke TV digital.
Pada kesempatan ketiga Abdul Rokhim menyampaikan bahwa lembaga penyiaran merupakan salah satu ujung tombak elemen penting yang bisa menjamin agar transformasi digital di industri penyiaran ini dapat berjalan dengan baik. Beberapa catatan yang diberikan oleh Rokhim pada kesempatan kali ini yaitu tentang tantangan menyambut Siaran Digital. Tantangan yang pertama adalah dukungan sosialisasi TV digital masih minim. Kedua, penggunaan perangkat set-top-box masih sangat terbatas di masyarakat karena masyarakat masih belum aware terhadap TV digital. Ketiga, yaitu timbulnya beban biaya ganda pada masa simulcast dimana lembaga penyiaran bersiaran dalam gelombang analog dan digital sekaligus.
Webinar MERDESA DIGITAL ini berlangsung selama dua jam dan informatif berkaitan dengan migrasi TV analog menjadi TV digital. Diskusipun berlanjut dengan beberapa peserta yang bergabung mengajukan pertanyaan tentang dinamika persiapan menuju TV digital.
Selengkapnya, dapat disaksikan melalui tautan berikut:
https://youtu.be/uhn60IXk2l0