Membangun ketangguhan Penanggulangan Bencana (PB) bukan hanya menjadi tanggungjawab satu pihak, melainkan tugas bersama demi mengurangi jumlah korban dan kerusakan lainnya. Melalui kerja sama dari berbagai pihak dengan didukung oleh ekosistem yang terdiri dari pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi/akademisi, pelaku usaha, dan media, atau yang biasa disebut kolaborasi pentahelix. Media menjadi bagian integral dari kolaborasi tersebut.
“Dalam perspektif Pentahelix kebencanaan media memiliki peran yang cukup signifikan dalam upaya ketangguhan bencana sehingga perlu dioptimalkan partisipasinya,” ujar Immanuel Yosua yang menjadi perwakilan dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Timur dalam rangka proses penyusunan dokumen agenda multi pihak untuk PB di Jawa Timur, Senin (12/11/2021) di Hotel HARRIS Gubeng, Surabaya. Agenda ini kelanjutan wujud dari Program SIAP SIAGA yang bekerjasama dengan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Provinsi Jawa Timur.
Pada bagian lain, Yosua mengungkapkan, pemahaman yang baik terhadap media akan menentukan bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan media baik dari sisi teknis maupun sosial. Dengan pengoptimalan fasilitas informasi melalui platform media cetak, media siaran terestrial dan media berbasis internet dapat menjadikan informasi terkoneksi denga. Baikz sehingga akan mendorong kesadaran tanggap bencana. Hal ini dapat meningkatkan ketangguhan serta efektivitas kinerja program SIAP SIAGA diberbagai dimensi.
Pada bagian akhir, Yosua yang juga menjabat sebagai salah satu Dewan Pengarah FPRB Jawa Timur, mengingatkan untuk para generasi milenial ikut berperan aktif dalam PRB melalui inovasi atau karya lainnya.